KOTA BANDUNG – The Papandayan International Jazz Online Competition (TPJC) 2025 kembali hadir. Event yang diselenggarakan oleh The Papandayan Jazz Management ini mengusung konsep hybrid, menggabungkan platform virtual dan media sosial, sehingga dapat diakses oleh para peserta dan penonton dari berbagai belahan dunia.
TPJC 2025 terbuka untuk grup musik jazz profesional maupun amatir, tanpa batasan usia, dari berbagai negara. Kompetisi ini menawarkan kesempatan bagi musisi untuk memperluas jangkauan mereka di industri jazz global dengan mengirimkan video penampilan mereka secara online. Dengan panel juri yang terdiri dari musisi ternama, peserta dapat menerima penilaian dan masukan yang berharga.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, TPJC 2025 dibagi menjadi dua kategori, yaitu Youth Jazz (untuk peserta di bawah 23 tahun) dan Jazz Warrior (untuk peserta berusia 23 tahun ke atas).
Kompetisi ini terdiri dari tiga babak: penyisihan, semifinal, dan grand final, yang akan menguji kemampuan dan kreativitas para peserta di tingkat global. Puluhan musisi atau band bergenre Jazz sudah mendaftar dengan mengirimkan video penampilan mereka melalui platform yang telah disediakan.
Proses seleksi dilakukan oleh Dewan Juri yang terdiri dari musisi jazz Indonesia terkenal seperti Nita Aartsen, Barry Likumahuwa, Venche Manuhutu, dan seniman senior Bandung Hari Pochang serta melibatkan musisi jazz internasional, yaitu Henk Kraaijeveld dari Belanda dan Kostas Patsiotis dari Yunani, yang akan memperkaya kualitas penilaian.
Barry Likumahuwa, salah satu juri Barry mengapresiasi Papandayan yang konsisten menggelar kompetisi Jazz ini karena saat ini kompetisi Jazz dapat dihitung jari.
“Dari 15 itu 5 penampil masuk kategori Youth dan 10 kategori Warior. Kompetisi ini untuk menjaga konsistensi musisi Jazz sekaligus menghasulkan talenta muda. Kelanjutannya tentu untuk mendorong musisi muda Jazz masuk industri musik yang sesungguhnya,” kata Barry.
General Manager The Papandayan Bobby Renaldi mengharapkan kegiatan ini menjadi wadah bagi para pecinta musik jazz di seluruh dunia, untuk dapat menunjukkan kreativitas dan eksistensi mereka melalui program kompetisi ini.
“kami samngat bangga dengan The Papandayan sehingga dapat melanjutkan event Online Jazz Competition di tahun ke-5 ini,” pungkas Bobby. (PARNO)
Leave a Reply