KOTA BANDUNG – Sebagai upaya berkelanjutan dalam melahirkan berbagai pemikiran, kreasi, dan inovasi rekomendasi implementatif untuk memajukan perekonomian guna mewujudkan Jawa Barat Istimewa, Bank Indonesia Jawa Barat bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat menggelar Kick Off West Java Economic Society (WJES) 2025 pada Rabu (7/5/2025).
Bertempat di Bale Pasundan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, rangkaian WJES 2025 yang merupakan gelaran tahunan ke-6 ini mengambil tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi daerah untuk Mendorong Pemerataan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan”.
Tema WJES 2025 ini mencerminkan komitmen bersama untuk tidak hanya menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan bahwa manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat antarwilayah di Jabar.
Hal tersebut menjadi respon dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini yang diwarnai oleh ketidakpastian global, tekanan inflasi, hingga kesenjangan sosial dan infrastruktur di dalam negeri. Melanjutkan semangat WJES 2024, tahun ini fokus diperluas dengan menekankan pentingnya transformasi yang inklusif, hijau, dan berdaya saing.
Ketua ISEI Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat, Martha Fani Cahyandito menyampaikan bahwa WJES merupakan platform yang menghubungkan riset akademis dengan implementasi kebijakan pemerintah.
“Sebagaimana pelaksanaan sebelumnya, Call for Recommendative Papers (CFRP) yang merupakan rangkaian WJES akan menjadi ajang menggali potensi para akademisi hingga masyarakat untuk menyampaikan pemikiran, kreasi, dan inovasi rekomendasi implementatif,” ucap Fani.
“Nantinya beberapa riset unggulan yang berhasil dilahirkan dari kompetisi tersebut, akan dirangkum dalam sebuah buku kumpulan riset kebijakan rekomendatif, yang akan menjadi masukan penting bagi perumusan kebijakan ekonomi Jabar,” imbuhnya.
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Hj. Lusi Lesminingwati, menekankan bahwa pembangunan ekonomi di Jabar bukan hanya sekedar mengejar angka pertumbuhan semata, namun harus memastikan manfaatnya dirasakan secara adil dan merata oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Kolaborasi lintas sektor diperlukan dalam mendorong transformasi ekonomi hijau, penguatan kapasitas masyarakat serta tata kelola pembangunan yang partisipatif dan inklusif,” katanya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muhamad Nur, bahwa melalui sinergitas dan kolaborasi komponen Pentahelix di Jabar yang terlibat dalam forum WJES, diharapkan dapat memberikan penguatan dalam perumusan rekomendasi kebijakan ekonomi daerah dengan melihat berbagai potensi dan dinamika tantangan yang dihadapi memperkuat perumusan kebijakan ekonomi daerah yang adaptif dan progresif.
“WJES 2025 mampu menjadi katalis transformasi menuju pembangunan ekonomi Jawa Barat Istimewa yang semakin inklusif, tangguh dan berkelanjutan,” kata Nur..
CFRP WJES 2025 dibuka dengan pengumpulan abstrak mulai 7 Mei hingga 6 Juli 2025, pengumuman 50 abstrak terpilih pada 21 Juli 2025 dan dilanjutkan dengan pengumpulan full paper mulai 22 Juli hingga 30 September 2025.
Berbeda dari tahun sebelumnya, WJES kali ini memberi pendampingan pelatihan pada 50 abstrak paper terpilih oleh ahli sebelum penjurian full paper terbaik pada September dan diakhiri dengan Seminar Nasional WJES pada November 2025. Dalam periode pengumpulan abstrak, akan dilaksanakan diseminasi CFRP WJES 2025 di Tasikmalaya, Cirebon, Sukabumi, dan Karawang guna menjaring peserta yang lebih beragam dan inklusif. (PARNO)
Leave a Reply